Platform Pencarian Kerja Glassdoor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi

Platform pencarian kerja Glassdoor dan Indeed PHK 1.300 karyawan di tengah integrasi AI [Sport Analisa - Furi88]

Sport Analisa – Recruit Holdings, perusahaan induk dari platform pencarian kerja Glassdoor dan Indeed, telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.300 karyawan secara global.

Langkah ini, sekitar 6% dari total tenaga kerja di segmen HR Technology, diambil seiring fokus integrasi kecerdasan buatan (AI) ke dalam produk dan efisiensi operasional kedua platform, menurut memo internal yang dikutip oleh Reuters.

"Kecerdasan buatan sedang mengubah dunia dan kami harus beradaptasi ... memastikan produk kami memberikan pengalaman yang luar biasa bagi pencari kerja dan pemberi kerja," ujar CEO Recruit Holdings, Hisayuki "Deko" Idekoba.

PHK ini utamanya menyasar divisi R&D, pertumbuhan bisnis, serta people & sustainability, dengan mayoritas karyawan terdampak berada di Amerika Serikat, meskipun juga mencakup tim di beberapa negara lain.

Recruit Holdings juga mengumumkan penggabungan operasional Glassdoor ke dalam platform Indeed. Seiring itu, CEO Glassdoor Christian Sutherland‑Wong akan mundur per 1 Oktober 2025, dan Chief People & Sustainability Officer Indeed, LaFawn Davis, akan digantikan pada 1 September 2025 oleh Ayano Senaha.

Dukungan Historis & Dampak PHK

Recruit Holdings, yang mengakuisisi Indeed sejak 2012 dan Glassdoor sejak 2018, memiliki sekitar 20.000 karyawan di divisi teknologi HR. PHK ini menandai gelombang lanjutan setelah Indeed memangkas 2.200 karyawan pada 2023 dan 1.000 pada 2024.

Menurut memo internal, pemangkasan ini juga mencerminkan dorongan efisiensi yang dipicu oleh adopsi AI—di mana penggunaan AI dalam pemrograman diperkirakan akan meningkat hingga 50% dalam waktu dekat.

Fokus Strategis Masa Depan

Dengan penyatuan operasional dan penguatan teknologi AI, Recruit berupaya menciptakan platform pencarian kerja yang lebih terpadu dan efisien. Restrukturisasi ini menempatkan AI sebagai inti dari pengalaman pencari kerja dan perekrut.

Meski efisiensi jadi tujuan utama, dampak emosional dan profesional bagi karyawan terdampak tetap menjadi tantangan yang harus ditangani perusahaan secara berkelanjutan.